✓ panduan lengkap cara budidaya Kentang

PANDUAN LENGKAP CARA BUDIDAYA KENTANG

Cara Budidaya Kentang

Di Indonesia budidaya kentang pertama kali dilakukan pada abad ke-18 di daerah dataran tinggi Cibodas, Lembang, Pangalengan dan Tengger. Yang kemudian mulai meluas ke wilayah Sumatera tepatnya di dataran tinggi Kerinci.

Sekarang mulai banyak tempat di Indonesia yang menjadi sentra budidaya kentang. Prospek usaha budidaya kentang sangat menjanjikan. Bahkan tanaman kentang merupakan tanaman yang menghasilkan keuntungan tinggi dengan mengetahui cara menanam kentang yang baik dan benar.

Agar tanaman kentang selalu tumbuh optimal dan berproduksi maksimal, berikut cara budidaya kentang:

Pengolahan Tanah

Pemupukan Tanaman Kentang

Proses Pemilihan Bibit Kentang 

Proses Tanam Kentang

Pemeliharaan Tanaman Kentang

Penyiraman Tanaman Kentang

Penyiangan Gulma & Pengguludan

Pemupukan Tanaman Kentang

Pengendalian Hama dan Penyakit

Jenis-jenis penyakit yang biasa ditemukan dalam budidaya kentang antara lain:

Pemanenan Pada Budidaya Kentang

Agar tanaman kentang selalu tumbuh optimal dan berproduksi maksimal, berikut cara budidaya kentang :

 

Pengolahan Tanah

Cara budidaya kentang yang pertama yaitu lakukan proses pembajakan tanah dengan kedalaman kurang lebih 30 cm. Kemudian diamkan tanah selama 2-3 hari, setelah itu lahan digaru sedalam 5 cm, lalu semprot tanah dengan Black Bos (tanah harus dalam keadaan basah) dan diamkan selama satu minggu.

Sedangkan untuk kondisi tanah yang gembur, pengolahan cukup dengan digaru saja, lalu semprotkan Black Bos pada saat lahan masih basah dan biarkan selama satu minggu.

Pemberian Black Bos dan pembiaran waktu sampai satu minggu bertujuan untuk memperbaiki aerasi tanah, memberikan waktu pada bakteri apathogen (bakteri menguntungkan) melakukan proses dekomposasi pada tanah.

Sehingga sisa-sisa bahan organik (seperti : daun, jerami, batang, bangkai, dll) dapat terfermentasi sempurna menjadi kompos serta penyakit-penyakit tular tanah dapat dicegah oleh bakteri Black Bos sehingga tanaman tumbuh sehat dan lebih tahan dari serangan penyakit.

Black Bos (Bio Organic Stimulant) mampu memperbaiki tanah yang rusak dan terbukti dapat mendegradasi polutan tanah, bekas tambang dan limbah minyak.

Kondisi tanah juga harus diperhatikan tingkat kelembaban tanah dan tingkat kekeringannya. Tanaman kentang merupakan tanaman yang sensitif, keadaan tanah tidak boleh terlalu basah ataupun terlalu kering.

Banyak cara budidaya kentang yang gagal dikarenakan tidak memperhatikan kelembaban pada tanah.

Jika kondisi tanah basah, maka siapkan sistem irigasi berupa garitan yang agak ditinggikan. Namun jika kondisi tanah kering, maka lakukan penyiraman pada tanah.

Setelah lewat satu minggu tanah diratakan dan dibuat garitan. Lebar garitan umumnya 80 cm dengan ketinggian 5 cm.

Pemupukan Tanaman Kentang

Tebarkan pupuk kandang pada permukaan garitan, atau buat lubang-lubang untuk menempatkan pupuk agar dapat menghindari pupuk kentang tergerus air.

Dosis pupuk kandang untuk budidaya kentang idealnya adalah 20-50 ton per hektar dan tiap-tiap daerah berbeda tergantung pada tingkat kesuburan tanah. Selanjutnya tambahkan NPK sebanyak 350 kg per hektar.

Proses Pemilihan Bibit Kentang

Bibit kentang yang siap tanam harus melalui proses penyimpanan selama kurang lebih tiga bulan yang bertujuan untuk mengetahui bibit kentang tersebut dapat bertunas dengan baik.

Lakukan seleksi pemangkasan tunas pada umbi yang telah bertunas,. Pada tunas yang mempunyai panjang lebih dari 2 cm harus dibuang, karena pada tunas yang terlalu panjang kurang baik untuk ditumbuhkan.

Berat umbi yang baik untuk bibit kentang berkisar 30-50 gram per buah.

Proses Tanam Kentang

Sebelum umbi kentang ditanam lakukan perendaman umbi dengan POC GDM dengan dosis 1 gelas air mineral dilarutkan dalam 20 liter air selama kurang lebih 2 jam. Hal ini bertujuan mencegah penyakit tular bibit kentang dari umbi dan untuk mempercepat pertumbuhan umbi menjadi bibit kentang.

Kemudian lakukan penanaman umbi kentang dalam garitan dengan jarak tanam 20-30 cm. Setelah umbi ditanam, tutup dengan tanah sehingga membentuk guludan setinggi 10-20 cm.

Sedangkan pada bagian kiri dan kanan guludan akan membentuk parit untuk drainase.

Pemeliharaan Tanaman Kentang

Proses pemeliharaan tanaman kentang terdiri dari penyiraman, penyiangan gulma & pengguludan, pemupukan, pengendalian gulma, pengendalian hama dan penyakit tanaman.

Periode budidaya kentang memerlukan tingkat kecermatan yang tinggi. Berikut adalah cara pemeliharaan tanaman kentang :

Penyiraman Tanaman Kentang 

Penyiraman tanaman khususnya tanaman kentang dilakukan sesuai dengan kondisi tanah dan cuaca.

Di daerah yang lembab dan sering turun hujan, maka relatif tidak memerlukan penyiraman. Namun apabila keadaan tanah terlihat kering, maka lakukan penyiraman pada tanah. Selain itu juga harus memperhatikan kondisi tanah. jangan sampai terlalu basah apalagi sampai tergenang.

Penyiangan Gulma & Pengguludan

Penyiangan gulma dilakukan bersamaan dengan perbaikan guludan. Biasanya hal ini dilakukan setelah satu bulan penanaman. Gulma bisa dibersihkan dengan sabit atau koret, setelah gulma dibersihkan maka guludan harus diperbaiki.

Penyiangan gulma berikutnya dilakukan setelah tanaman berumur dua bulan. Setelah itu, tidak diperlukan lagi penyiangan, karena tajuk tanaman sudah rimbun sehingga gulma sulit tumbuh.

Pemupukan Tanaman Kentang

Pada budidaya kentang hal yang harus diperhatikan adalah proses pemupukan. Gunakan pupuk yang dibutuhkan tanaman kentang.

Lakukan pemupukan dari atas dan dari bawah tanaman kentang. Dari atas semprot tanaman kentang dengan POC GDM pada seluruh tanaman kentang setiap 1 minggu sekali dengan dosis 2 gelas air mineral per tangki agar pertumbuhan tanaman lebih cepat, tanaman terlindungi dari serangan penyakit, umbi kentang lebih cepat keluar, lebih cepat besar dan berat maksimal.

Pemupukan dari bawah menggunakan pupuk NPK dan aplikasikan setiap 20 hari sekali dengan cara dibenamkan dalam tanah dan dengan jarak sekitar 5-10 cm dari pohon kentang.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Jenis-jenis penyakit yang biasa ditemukan dalam budidaya kentang antara lain:

Busuk daun (Phytophthora infestans)

Penyakit layu bakteri (Pseudomonas Solanacearum)

Bercak lunak (Altenaria Solani)

Penyakit layu fusarium (Fusarium Oxysporum)

Dan lain-lain.

Untuk antisipasi resistensi (kekebalan) penyakit pada tanaman kentang hindarkan pengendalian penyakit pada kentang dengan menggunakan perlakuan kimia untuk serangan yang masih di bawah ambang batas.

Gunakanlah agen hayati untuk pengendalianya yaitu dengan menggunakan Black Bos yang di semprotkan pada tanah dengan dosis 3 tutup botol per tangki setiap seminggu sekali dan semprotkan POC GDM pada tanaman yang terserang penyakit dengan dosis 2 gelas air mineral setiap 2 kali seminggu.

Pemanenan Pada Budidaya Kentang

Umur tanaman kentang sampai siap panen bergantung pada jenis varietas, tinggi lahan dan musim. Secara umum satu siklus budidaya kentang sampai umbi siap dipanen antara 80-120 hari.

Pemanenan tanaman kentang harus diperhatikan, jangan terlalu dini atau terlalu tua. Panen yang terlalu dini, membuat kualitas kentang rendah karena pembentukan karbohidrat dalam umbi masih belum optimal.

Sedangkan pemanenan yang terlalu tua meningkatkan resiko umbi kentang terserang penyakit dan rusak.

Itulah cara budidaya kentang yang telah terbukti efektif untuk meningkatkan hasil panen tanaman kentang. Selalu gunakan perpaduan Black Bos dan POC GDM agar tanaman kentang tumbuh optimal dan hasil panen yang maksimal.

Produk GDM

Produk GDM

POC Spesialis Buah-buahan

POC Spesialis Tanaman Pangan Sayur

POC Spesialis Tanaman Perkebunan

POC Spesialis Perkebunan Kelapa Sawit

POC Spesialis Tanaman Hias

POC Spesialis Lapangan Golf

SOC Spesialis Ternak

SOC Spesialis Kolam, Tambak dan Karamba

BLACK BOS (Bio Organic Stimulant)

SAME Granule Bio Organik

GDM Organic

Comments

Popular posts from this blog

✓ Penis Supremasi

✓ 6 cara menanam Cabai sendiri di rumah

Si Buah Merah, Buah Jenius dari Papua